Setelah mengetahui dasar mengenai electrical personal vaporizer (lihat di sini), kita akan membahas mengenai mechanical personal vaporizer. Untuk pengguna personal vaporizer intermediate atau advance, sebagian besar menggunakan personal vaporizer jenis ini. Sebenarnya, perbedaan utama dari electrical personal vaporizer dan mechanical personal vaporizer sangat simpel. Mechanical personal vaporizer tidak terdapat komponen elektronik di dalamnya, sehingga tenaga yang dihasilkan dari baterai langsung disalurkan ke coil.
Apa yang menyebabkan pengguna personal vaporizer intermediate atau advance menggunakan mechanical personal vaporizer bukan electrical personal vaporizer? Di sini akan dibahas mengenai beberapa hal yang paling mencolok yang membedakan mechanical personal vaporizer dibandingkan dengan electrical personal vaporizer.
Mengenai Voltase
Karena tenaga dari baterai yang digunakan langsung disalurkan ke coil, maka voltase yang dihasilkan oleh mechanical personal vaporizer tidak dapat diatur. Yang dapat kita atur adalah hambatan dari coil yang kita gunakan. Menggunakan rumus yang sudah dicantumkan pada artikel mengenai electrical personal vaporizer, kita dapat menghitung watt yang dihasilkan oleh mechanical personal vaporizer.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, mechanical personal vaporizer tidak dapat mengatur besarnya voltase yang dihasilkan. Sehingga, voltase yang dihasilkan tergantung dari kekuatan baterai yang digunakan. Rata-rata baterai yang digunakan menghasilkan voltase sebesar 4,2 volt. Seiring penggunaan, voltase yang dihasilkan akan turun sampai sekitar 3,2-3,3 volt, itulah saatnya baterai yang kita gunakan di-charge kembali.
Seringkali pengguna mechanical personal vaporizer menggunakan dua baterai yang di-stack (ditumpuk) dengan harapan mendapatkan voltase yang tinggi agar uap yang dihasilkan sangat banyak. Tetapi hal ini sangat berbahaya karena spesifikasi baterai yang digunakan belum tentu mampu. Kita harus tahu betul spesifikasi baterai dan kita harus memerhatikan seberapa besar arus yang akan dihasilkan oleh baterai, apakah kedua baterai dalam kondisi sama-sama penuh, juga hambatan dari coil yang digunakan.
Mengenai Coil
Mechanical personal vaporizer pada umumnya tidak menggunakan clearomizer seperti yang biasa dipaketkan menjadi starter kit electrical personal vaporizer, melainkan menggunakan RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) atau RTA (Rebuildable Tank Atomizer). Coil yang digunakan juga berbeda dari clearomizer. Jika coil pada clearomizer tinggal dibeli dan jika rusak diganti, coil pada RDA / RTA harus kita buat sendiri. Inilah yang membuat mechanical personal vaporizer lebih banyak digunakan oleh pengguna personal vaporizer intermediate atau advance.
Karena coil pada mechanical personal vaporizer kita buat sendiri, kita dapat menyesuaikan besarnya hambatan pada coil yang kita buat. Kita dapat melakukan itu dengan memilih kawat mana yang kita gunakan untuk membuat coil, jumlah lilitan yang dibuat, bahkan jumlah coil dan bentuk kawat yang akan dibuat pun dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Untuk seluk beluk dan cara membuat coil mechanical personal vaporizer, silakan lihat di sini.
Keuntungan dan Kerugian
Mechanical personal vaporizer memiliki keuntungan dan kerugian yang cukup mencolok. Keuntungannya adalah, kita dapat memodifikasi hasil yang kita inginkan dengan lebih fleksibel. Berbeda dengan electrical personal vaporizer yang pada umumnya memiliki batasan-batasan yang diatur oleh chip dari masing-masing produk. Selain itu, mechanical personal vaporizer biasanya memiliki body yang lebih kuat dari electrical personal vaporizer, karena tidak mengandung komponen elektronik yang rentan terhadap bantingan atau gangguan-gangguan lainnya.
Sedangkan kerugiannya adalah, mechanical personal vaporizer pada umumnya lebih merepotkan pengguna daripada personal vaporizer jenis electrical. Kita harus membuat coil sendiri untuk menggunakannya. Selain itu, ukuran mechanical personal vaporizer biasanya lebih besar dibandingkan dengan electrical personal vaporizer, sehingga lebih berat dan lebih tidak nyaman untuk dibawa kemana-mana. Tentu tidak semua orang setuju, hal ini sangat tergantung selera dari masing-masing pengguna.
Kesimpulan
Menggunakan mechanical personal vaporizer pada umumnya agak repot dan dibutuhkan setidaknya pengetahuan dasar mengenai mekanisme dan hitungan-hitungan fisika yang berkaitan dengan personal vaporizer. Bodynya cukup kuat, lebih tahan banting dibandingkan electrical personal vaporizer. Mechanical personal vaporizer tidak bisa dipakai sambil di-charge, sehingga pengguna personal vaporizer jenis ini sangat disarankan untuk memiliki lebih dari satu buah baterai.
Apa yang menyebabkan pengguna personal vaporizer intermediate atau advance menggunakan mechanical personal vaporizer bukan electrical personal vaporizer? Di sini akan dibahas mengenai beberapa hal yang paling mencolok yang membedakan mechanical personal vaporizer dibandingkan dengan electrical personal vaporizer.
Mengenai Voltase
Karena tenaga dari baterai yang digunakan langsung disalurkan ke coil, maka voltase yang dihasilkan oleh mechanical personal vaporizer tidak dapat diatur. Yang dapat kita atur adalah hambatan dari coil yang kita gunakan. Menggunakan rumus yang sudah dicantumkan pada artikel mengenai electrical personal vaporizer, kita dapat menghitung watt yang dihasilkan oleh mechanical personal vaporizer.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, mechanical personal vaporizer tidak dapat mengatur besarnya voltase yang dihasilkan. Sehingga, voltase yang dihasilkan tergantung dari kekuatan baterai yang digunakan. Rata-rata baterai yang digunakan menghasilkan voltase sebesar 4,2 volt. Seiring penggunaan, voltase yang dihasilkan akan turun sampai sekitar 3,2-3,3 volt, itulah saatnya baterai yang kita gunakan di-charge kembali.
Seringkali pengguna mechanical personal vaporizer menggunakan dua baterai yang di-stack (ditumpuk) dengan harapan mendapatkan voltase yang tinggi agar uap yang dihasilkan sangat banyak. Tetapi hal ini sangat berbahaya karena spesifikasi baterai yang digunakan belum tentu mampu. Kita harus tahu betul spesifikasi baterai dan kita harus memerhatikan seberapa besar arus yang akan dihasilkan oleh baterai, apakah kedua baterai dalam kondisi sama-sama penuh, juga hambatan dari coil yang digunakan.
Mengenai Coil
Mechanical personal vaporizer pada umumnya tidak menggunakan clearomizer seperti yang biasa dipaketkan menjadi starter kit electrical personal vaporizer, melainkan menggunakan RDA (Rebuildable Dripping Atomizer) atau RTA (Rebuildable Tank Atomizer). Coil yang digunakan juga berbeda dari clearomizer. Jika coil pada clearomizer tinggal dibeli dan jika rusak diganti, coil pada RDA / RTA harus kita buat sendiri. Inilah yang membuat mechanical personal vaporizer lebih banyak digunakan oleh pengguna personal vaporizer intermediate atau advance.
Karena coil pada mechanical personal vaporizer kita buat sendiri, kita dapat menyesuaikan besarnya hambatan pada coil yang kita buat. Kita dapat melakukan itu dengan memilih kawat mana yang kita gunakan untuk membuat coil, jumlah lilitan yang dibuat, bahkan jumlah coil dan bentuk kawat yang akan dibuat pun dapat diatur sesuai keinginan pengguna. Untuk seluk beluk dan cara membuat coil mechanical personal vaporizer, silakan lihat di sini.
Keuntungan dan Kerugian
Mechanical personal vaporizer memiliki keuntungan dan kerugian yang cukup mencolok. Keuntungannya adalah, kita dapat memodifikasi hasil yang kita inginkan dengan lebih fleksibel. Berbeda dengan electrical personal vaporizer yang pada umumnya memiliki batasan-batasan yang diatur oleh chip dari masing-masing produk. Selain itu, mechanical personal vaporizer biasanya memiliki body yang lebih kuat dari electrical personal vaporizer, karena tidak mengandung komponen elektronik yang rentan terhadap bantingan atau gangguan-gangguan lainnya.
Sedangkan kerugiannya adalah, mechanical personal vaporizer pada umumnya lebih merepotkan pengguna daripada personal vaporizer jenis electrical. Kita harus membuat coil sendiri untuk menggunakannya. Selain itu, ukuran mechanical personal vaporizer biasanya lebih besar dibandingkan dengan electrical personal vaporizer, sehingga lebih berat dan lebih tidak nyaman untuk dibawa kemana-mana. Tentu tidak semua orang setuju, hal ini sangat tergantung selera dari masing-masing pengguna.
Kesimpulan
Menggunakan mechanical personal vaporizer pada umumnya agak repot dan dibutuhkan setidaknya pengetahuan dasar mengenai mekanisme dan hitungan-hitungan fisika yang berkaitan dengan personal vaporizer. Bodynya cukup kuat, lebih tahan banting dibandingkan electrical personal vaporizer. Mechanical personal vaporizer tidak bisa dipakai sambil di-charge, sehingga pengguna personal vaporizer jenis ini sangat disarankan untuk memiliki lebih dari satu buah baterai.
Sumber : www.blackjackpersonalvaporizer.com
0 komentar:
Post a Comment